21 Juli 2011

ALI BIN ABI THALIB DAN SEORANG MANULA

.
Pada suatu pagi Ali bin Abi Thalib ke masjid hendak melaksanakan Salat Subuh berjamaah.
Ali berjalan dengan cepat menuju masjid.
Ditengah perjalanan, Ali bertemu dengan seorang yang sudah tua.
Orang tersebut berjalan pelan dan tenang didepannya.

Ali tidak mau mendahuluinya untuk memuliakan dan menghormati orang tua itu.
Ia berjalan dengan sabar dibelakang orang tua tersebut sehingga matahari hampir terbit dan Ali nyaris terlambat Salat Subuh berjamaah.
Ketika telah dekat dengan pintu masjid, ternyata orang tua tersebut tidak masuk ke dalam masjid.

Akhirnya diketahui oleh Ali, bahwa orang tua itu bukan seorang muslim.
Maka segera Ali masuk ke dalam masjid, sedangkan saat itu Nabi Muhammad saw sedang dalam keadaan ruku’.
Nabi memanjangkan ruku’nya, kira-kira sepanjang dua kali pelaksanaan ruku’ biasanya, sehingga Ali sempat mengikuti ruku’.
Tatkala selesai salat, Ali bertanya kepada Rasulullah saw,




“Wahai utusan Allah. Mengapa engkau memanjangkan ruku’ pada Salat Subuh ini? Tidak biasanya engkau melakukan hal seperti ini.”

Rasulullah saw menjawab.

”Ketika aku sedang ruku’ dan membaca Subhana robbyal ‘azimi sebagaimana biasa dan kemudian hendak mengangkat kepalaku, tiba-tiba Malaikat Jibril datang dan meletakkan sayapnya diatas punggungku dan lama sekali dia memegang punggungku. Setelah sayapnya diangkat, maka akhirnya aku dapat mengangkat kepalaku.”

Para sahabatpun ikut bertanya.”Mengapa jibril melakukan hal itu?”.

Nabi Muhammad saw menjawab,”Aku belum bertanya tentang hal itu.”

Maka datanglah Malaikat Jibril menemui Rasulullah saw, ia berkata,

”Wahai Muhammad….saat Subuh tadi sebenarnya Ali sedang bergegas ke masjid untuk salat berjamaah, tetapi ditengah perjalanan dia bertemu dengan seorang tua.
Dia muliakan orang tua itu karena ketuaannya dan tidak berusaha untuk mendahuluinya.
Dia sengaja menjaga hak-hak orang tua itu.
Oleh karena itu, Allah memerintahkan aku untuk memegang kepalamu pada saat ruku’ sehingga Ali punya kesempatan untuk melaksanakan Salat Subuh berjamaah.”

Adapun perintah Allah kepada Jibril agar memegang kepalaku bukanlah hal yang luar biasa.
Ada suatu hal yang lebih luar biasa yaitu Allah memerintahkan Malaikat agar memegang matahari dengan sayapnya, sehingga matahari tidak terbit dalam kurun waktu yang lama, untuk memberi kesempatan kepada Ali bin Abi Thalib.

Jibril kemudian mengatakan ,

”Peristiwa yang terjadi ini menunjukkan tingginya derajat Ali disisi Tuhan karena penghormatannya kepada seorang yang sudah lanjut usia, walaupun orang tua itu bukan seorang muslim.”




Disadur dari kitab Al-mawaizh al-ushfuriyah.

.